Kamis, 04 Juli 2019

BALI
TARI KECAK

Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara geografis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.
Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah Denpasar. Bali juga merupakan salah satu pulau di Kepulauan Nusa Tenggara. Di awal kemerdekaan Indonesia, pulau ini termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil yang beribu kota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3 provinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa PenidaPulau Nusa LembonganPulau Nusa CeninganPulau Serangan, dan Pulau Menjangan.Secara geografis, Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Kecak (pelafalan: /'ke.tʃak/, secara kasar "KEH-chahk", pengejaan alternatif: KetjakKetjack) adalah pertunjukan dramatari seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar[1], melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.

Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.

Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.
Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.

Kesenian satu ini merupakan salah satu tarian tradisional yang sangat terkenal di Bali. Namanya adalah Tari Kecak.













Tari Kecak adalah kesenian tradisional sejenis seni drama tari yang khas dari Bali. Tarian tersebut menggambarkan tentang cerita Pewayangan, khususnya cerita Ramayana yang dipertunjukan dengan seni gerak dan tarian. Tari Kecak ini merupakan salah satu kesenian tradisional yang sangat terkenal di Bali. Selain sebagai warisan budaya, Tari Kecak ini juga menjadi salah satu daya tarik para wisatawan yang datang ke sana.

 
Asal Mula Tari Kecak

Menurut sumber sejarah yang ada, Tari Kecak ini di ciptakan pada tahun 1930 oleh seniman Bali bernama Wayan Limbak dan Walter Spies seorang pelukis dari Jerman. Tarian ini terinpirasi dari ritual sanghyang dan bagian-bagian cerita Ramayana. Ritual sanghyang sendiri merupakan tradisi tarian dimana penarinya berada dalam kondisi tidak sadar dan melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat. Nama Tari Kecak sendiri diambil kata “cak..cak..cak” yang sering diteriakan para anggota yang mengelilingi para penari, Sehingga tarian ini dikenal dengan nama Tari Kecak.












Pertunjukan Tari Kecak

Dalam pertunjukannya, tarian diawali dengan pembakaran dupa, lalu para rombongan pengiring memasuki panggung sambil mengumandangkan kata “cak..cak.. cak”. Kemudian mereka membentuk sebuah barisan melingkar, yang di tengah-tengahnya digunakan untuk menari. Dalam pertunjukan Tari Kecak ini penari memerankan lakon-lakon dalam cerita Ramayana, seperti Rama, Shinta, Rahwana, dan tokoh-tokoh lainnya. Gerakan dalam tarian ini tidak terlalu terpaku pada pakem, sehingga penari lebih luwes dalam bergerak dan fokus pada jalan cerita saja. Kadang-kadang ada juga beberapa adegan lucu yang diperagakan para penarinya. Selain itu beberapa adegan yang atraktif juga ditampilkan seperti permainan api dan atraksi lainnya. hal inilah yang membuat Tari Kecak memiliki kesan sakral namun juga menghibur.

Pengiring Tari Kecak

Tari Kecak ini merupakan salah satu kesenian drama tari yang sangat unik. Berbeda dengan kesenian pada umumnya, dalam pertunjukan Tari Kecak tidak menggunakan alat musik apapun. Tari Kecak ini hanya diiringi oleh suara teriakan anggota yang mengelilingi penari dan suara kerincing yang diikatkan di kaki para penarinya. Untuk anggota pengiring suara tersebut biasanya terdiri dari 50 orang atau lebih. Dalam anggota pengiring tersebut juga terdiri dari anggota yang bertugas sebagai, pengatur nada, penembang solo, dan Dalangyang mengatur jalannya cerita.

JADWAL PEMENTASAN KECAK ULUWATU
Tiket Masuk
  • Jadwal Pentas : Setiap Hari Senin, Rabu, Jum’at dan Sabtu
  • Jam Pentas      : 18:00 s/d 19:00 WITA (Ketika matahari terbenam) Counter Open  : 17:00 WITA
  • Durasi               : 60 Menit
  • Tempat             : Open Air Stage Pura Uluwatu, Bali
  • Harga pembelian online FIT (1 – 15 Orang) hanya Rp. 75.000 per orang.
  • Harga pembelian online Group (15 Orang keatas) hanya Rp. 70.000 per orang.
Tiket terbatas dan harga diatas berlaku untuk online booking minimal 2 hari sebelum hari H.
Travela juga bisa combine tour dengan Paket Tour Uluwatu dan Pantai Pandawa kami.


Tickets are valid for all markets | Tiket kecak diatas berlaku untuk overseas & domestic.

Tips nonton pertunjukan 
  • Usahakan datang lebih awal paling lambat pukul 17.00 tiba di Uluwatu
  • Jangan lupa bawa kamera Dslr, Mirrorless, Poket atau Hp
  • Carilah tempat paling atas atau deretan ke tiga dari bawah karena anda bisa leluasa melihat pertunjukan dari ketinggian
  • Selain itu juga mempermudah anda melihat pemandangan matahari terbenam.
  • Jika berada dideretan ke tiga kita akan di kejutkan oleh hanoman yang datang & isengin kalian hehehe.. Seru!!
  • Unutk kondisi darurat (misalnya tiba-tiba hujan ditengah acara atau untuk mengusir monyet uluwatu yang nakal) sebaiknya siapkan payung lipat.

Ritual Tarian

Dalam hal inipun tari kecak menggunakan ritual hingga kita dapat saksikan kondisi penari berada dalam alam dibawah sadar, kekebalan tidak terbakar oleh api atau ditusuk keris itu ada dalam fregmen tari kecak.
Tapi hal tersebut tidak akan anda dapatkan dalam pertunjukan tari kecak komersil seperti di uluwatu. Sebab tari kecak di uluwatu lebih bersifat pertunjukan.
SEMOGA TAUTAN INI MENJADI INSPIRASI BUAT KITA SEMUA
SELAMAT BERLIBUR